Sunday, August 22, 2010

Kopi Masin??

Ini ada lagi cerita tentang kopi masin..enjoy..lol

laki-laki itu datang ke sebuah pesta, meskipun penampilannya tidak jauh berbeda dengan penampilan laki-laki lain yang datang, namun kelihatannya tidak seorangpun yang tertarik padanya. ia lalu memperhatikan seorang gadis yang dari tadi dikelilingi banyak orang. di akhir pesta itu, ia memberanikan diri mengundang gadis itu untuk menemaninya minum kopi. karena kelihatannya laki-laki itu menunjukkan sikap yang sopan, gadis itupun memenuhi undangannya. mereka berdua kini duduk di sebuah cafe kopi. begitu gugupnya laki-laki itu hingga ia tidak tahu bagaimana harus memulai sebuah percakapan.
tiba-tiba laki-laki itu berkata kepada pelayan, "dapatkah engkau memberikan sedikit garam untuk kopiku?"
setiap orang yang ada disekitar mereka memandang lelaki itu keheranan. wajahnya memerah seketika, tetapi ia tetap memasukkan garam itu kedalam kopinya lalu kemudian meminumnya. penuh rasa ingin tahu, gadis yang duduk bersamanya bertanya, "bagaimana kau bisa mempunyai hobi yang aneh ini?"
laki-laki itupun menjawab, "ketika aku masih kecil, aku hidup di dekat laut, aku suka bermain-main di laut. jadi aku tahu rasanya air laut, asin seperti rasa kopi asin ini. sekarang, setiap kali aku meminum kopi asin ini, aku terkenang akan masa kecilku, tentang kampung halamanku, aku merindukan orang tuaku yang tetap hidup disana." ia mengatakan itu sambil berurai airmata, kelihatannya ia sangat tersentuh.
gadis itu berfikir, "apa yang diceritakan oleh laki-laki tersebut adalah ungkapan isi hatinya yang terdalam. orang yang mau menceritakan tentang kerinduannya akan rumahnya adalah orang yang setia, peduli dengan rumah dan bertanggung jawab terhadap seisi rumahnya." maka gadis itupun mulai bercerita tentang kampung halamannya yang jauh, masa kecilnya dan keluarganya.
merekapun berpacaran. gadis itu menemukan semua yang dia inginkan didalam diri laki-laki tersebut. laki-laki itu begitu toreransi, baik hati, hangat dan penuh perhatian. ia adalah laki-laki yang sangat baik, sehingga ia selalu merindukannya. singkat cerita, merekapun menikah dan hidup bahagia. setiap kali, ia selalu membuatkan kopi asin bagi suaminya karena ia tahu suaminya sangat menyukai kopi asin.
sesudah empat puluh tahun menikah, meninggallah suaminya. suaminya meninggalkan sebuah surat kepada istrinya, "sayangku, maafkan aku, maafkan kebohonganku selama aku hidup. inilah satu-satunya kebohonganku padamu, yaitu tentang 'kopi asin'. ingatkah engkau pertama kali kita bertemu dan berpacaran? saat itu aku begitu gugup untuk memulai percakapan kita. karena kegugupanku, aku akhirnya meminta garam, padahal yang aku maksudkan adalah gula. selama hidupku banyak kali aku mencoba untuk mengatakan kepadamu hal yang sebenarnya, sebagaimana aku telah berjanji bahwa aku tidak akan pernah berbohong kepadamu untuk apapun juga. tetapi aku tidak sanggup mengatakannya. kini aku sudah mati, aku tidak takut lagi, maka aku memutuskan untuk mengatakan kebenaran ini kepadamu bahwa aku tidak suka kopi asin sejak aku mengenalmu. meski begitu, aku tidak pernah menyesal untuk apapun yang aku lakukan untukmu. memiliki engkau merupakan kebahagiaan terbesar yang pernah aku miliki selama hidupku. jika aku dapat hidup untuk kedua kalinya, aku tetap ingin mengenalmu dan memilikimu selamanya, meskipun aku harus meminum kopi asin lagi."
air amta wanita itu membasuhi surat yang dibacanya. suatu hari seseorang bertanya kepadanya, "bagaimana rasanya kopi asin itu?" "sangat enak." jawabnya.

kita selalu berfikir bahwa kita sudah mengenal pasangan kita lebih dari orang lain mengenal mereka. tetapi mungkin saja ada hal-hal tertentu yang tidak kita ketahui dimana pasangan kita telah rela meminum 'kopi asin (salty coffee)' dengan ego, kesombongan, kesenangan dan hobinya untuk menjaga keharmonisan hubungan kita dengannya. yah, begitulah caranya mengasihi dan mencintai. bukan menuntut, tetapi berkorban.

janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga (Filipi 2:4)

membuang kebencian dan mengasihi lebih lagi, menyebabkan rasa garam lebih enak daripada rasa gula.

No comments:

Post a Comment